28
Feb 2018
Selasa, 27 Feb 2018 | 15:11 WIB
Eduardo Simorangkir
Jakarta - Pembangunan jalur MRT Jakarta fase II ditargetkan dimulai pada Desember 2018 mendatang. Dari hasil penandatanganan kontrak dengan konsultan yang telah melakukan studi trase, ada beberapa perubahan pembangunan trase yang disepakati.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, beberapa di antaranya adalah pembangunan stasiun kota yang tadinya akan dibangun di antara Stasiun KAI Kota dan Gedung BNI. Namun ke depan akan dibangun di bawah median jalan pintu besar.
Hal tersebut dilakukan demi menjaga originalitas stasiun kota yang telah lama berdiri, selain daripada kemudahan konstruksi karena berada di luar benteng Kota Tua yang juga merupakan sejarah dari lokasi tersebut.
"Wakil Gubernur (DKI Jakarta) kemarin sudah sampaikan, pemprov tertarik bagaimana bisa membangun stasiun seperti Stasiun Tokyo di Jepang yang sudah dioperasikan sejak 1914. Stasiun itu pernah hancur dan direhabilitasi lagi dan kini punya nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Karena ada interaksi antara budaya sejarah dan bangunan modern di sekelilingnya," katanya dalam paparan jumpa pers di Bakoel Koffie, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
"Jadi dibayangkan ketika MRT fase II di Kota Tua itu akan seperti itu dikembangkan. Bisa mengakomodir pembangunan kota yang modern," tambahnya.
Perubahan lokasi dari peta indikatif lainnya adalah pada stasiun Harmoni hingga Mangga Besar yang akhirnya akan dibangun di bawah jalan Gadjah Mada, bukan di bawah sungai. Sementara stasiun Glodok mengalami sedikit pergeseran ke arah Selatan akibat adanya pergeseran di Stasiun Kota.
"Kita harapkan appraisal mission untuk MRT Jakarta sudah selesai di Februari ini. Agustus 2018 dilakukan tender, November contract signing dan Desember sudah bisa dilakukan groundbreaking," pungkasnya. (eds/zlf)
https://finance.detik.com/infrastruktur/3888555/stasiun-mrt-jakarta-di-kota-akan-dibangun-mirip-di-tokyo
Event